Sakit mental dapat dialami oleh siapa saja dan merupakan masalah kesehatan yang sangat mempengaruhi pikiran, perilaku sampai perasaan. Lalu apa saja penyebab sakit mental?
Simak ulasan di bawah ini untuk mengetahui apa saja contoh dan yang mempengaruhi timbulnya gangguan mental serta memperparah gejala sakit mental.
Contoh Sakit Mental
Berikut beberapa contoh gangguan mental:
- Depresi
- Skizofrenia
- Kecemasan
- Gangguan bipolar
- Gangguan tidur
Penyebab Sakit Mental
Apa penyebab sakit mental?
Sakit mental bisa berasal dari rasa takut atau kekhawatiran pada suatu hal. Seperti kekhawatiran yang berlebihan terhadap keuangan, kesehatan maupun pekerjaan.
Memang belum ada penyebab yang pasti. Namun ada beberapa faktor penyebab sakit mental, yaitu:
1. Faktor Psikologis
Faktor psikologis yang menjadi penyebab sakit mental yaitu:
- Trauma berat sejak kecil seperti pelecehan fisik, seksual, atau gangguan mental emosional dan kekerasan atau kejahatan. Meskipun lingkungan sudah berubah, tapi apa yang sudah terjadi dapat berdampak di kemudian hari.
- Kehilangan orang yang disayangi dan berat untuk diterima.
- Sulit berhubungan dengan orang lain.
- Mengalami kecelakaan atau pernah ditelantarkan.
- Terus menumbuhkan pikiran negatif dengan hal-hal terburuk dapat membuat seseorang terjebak dalam siklus depresi atau kecemasan.
- Pola hidup yang buruk atau kebiasan tidak sehat seperti kurang asupan atau kurang tidur dan istirahat.
Keadaan tersebut dapat meningkatkan risiko sakit mental bahkan terhadap orang yang tidak memiliki riwayat sakit mental di keluarga.
2. Faktor Biologis
Gangguan mental organik yang disebabkan ketidakseimbangan bahan kimia alami di dalam otak dan tubuh. Terjadinya fungsi abnormal dari sirkuit sel saraf yang terhubung ke area otak.
Lalu faktor biologis apa saja yang terlibat dalam perkembangan gangguan mental?
- Genetika (Keturunan)
Orang yang memiliki anggota keluarga dengan penyakit mental lebih berisiko terjadi penurunan melalui gen. Orang tersebut mewarisi kerentanan terhadap penyakit mental melalui interaksi gen.
Selain dari interaksi beberapa gen, beberapa faktor lain juga memicu penyakit pada orang yang memiliki kerentanan bawaan terhadapnya.
- Infeksi
Infeksi tertentu bisa mengakibatkan kerusakan otak dan perkembangan penyakit mental, atau bahkan memperburuk gejalanya. Contohnya seperti bakteri Streptococcus.
- Cedera Otak atau Cacat
Epilepsi, traumatik, kelainan bawaan, cacat sampai kerusakan atau cedera pada area otak tertentu juga berkaitan dengan beberapa kondisi mental. Karena dapat mengakibatkan gangguan pada fungsi sel saraf di otak.
- Kerusakan Prenatal
Adanya gangguan perkembangan otak janin yang terjadi masa dalam kandungan atau saat proses persalinan. Seperti berkurangnya atau bahkan tidak adanya oksigen ke otak sehingga menjadi faktor penyebab berkembangnya kondisi tertentu.
- Penyalahgunaan Zat
Penyalahgunaan zat atau NAPZA dalam jangka panjang sangat berkaitan dengan depresi, kecemasan, dan paranoia. Contohnya seperti heroin dan kokain. Bahkan pada penyalahgunaan alkohol, selain memicu juga mempersulit pemulihan penyakit mental.
Selain 5 faktor di atas, beberapa faktor lain yang menyebabkan gangguan mental pada remaja, anak-anak maupun orang dewasa. Seperti nutrisi buruk dan paparan racun juga berperan meningkatkan perkembangan penyakit mental.
3. Faktor Sosial atau Lingkungan
Orang yang rentan terhadap penyakit jiwa juga sangat mudah terdampak oleh faktor sosial atau lingkungan. Berikut beberapa faktor yang dapat membuat seseorang lebih mungkin mengembangkan penyakit mental:
- Kematian atau perceraian.
- Lingkungan rumah yang disfungsional.
- Sulit beradaptasi dengan lingkungan baru seperti pindah sekolah, pindah rumah, atau pindah kerja.
- Hidup dengan masyarakat yang mudah menilai seseorang atau di lingkungan yang penuh tekanan. Karena banyaknya tekanan pada otak sangat memicu terjadinya penyakit mental.
- Rasa tidak mampu, mudah kesepian, marah, dan cemas.
- Memiliki anggota keluarga yang melakukan penyalahgunaan zat.
- Kesalahan pola asuh.
- Tertekan karena harus hidup dalam kemiskinan atau terlilit hutang.
Ketiga faktor di atas tidak hanya berisiko pada pengembangan penyakit mental. Namun juga mempengaruhi seberapa parah gejala dan kapan gejala tersebut timbul.
Gejala Sakit Mental
Tanda atau ciri-ciri gangguan psikologis:
- Larut dalam kesedihan yang berkepanjangan, tidak jarang kesedihan tersebut tidak memiliki sebab yang jelas.
- Kurang dapat berkonsentrasi dan pikiran bingung.
- Sulit berdamai dengan situasi.
- Cuek dengan lingkungan sekitar.
- Gairah seks berubah secara tidak normal.
- Mudah putus asa dan merasa tidak berdaya.
- Perubahan besar dalam kebiasaan makan.
- Sulit tidur, lelah yang signifikan, dan tidak berenergi sama sekali.
- Paranoid, halusinasi, atau delusi.
- Perubahan suasana hati yang ekstrem.
- Sangat sensitif dan emosi berlebihan.
- Memiliki rasa bersalah yang ekstrem atau takut dan khawatir berlebihan.
- Tidak mampu mengatasi masalah dan stres yang dialami.
- Pikiran pendek dan mudah berpikir untuk bunuh diri.
Namun tenang, sebenarnya ciri-ciri gangguan mental pada remaja, anak-anak, dan orang dewasa di atas dapat dicegah.
Cara Mencegah Sakit Mental
Berikut beberapa cara mengurangi risiko sakit mental:
- Aktif dengan aktivitas atau pergaulan yang digemari.
- Menghindari alkohol dan zat psikoaktif lainnya atau obat-obatan.
- Olahraga secara teratur.
- Meningkatkan kehidupan sosial individu sehingga memiliki koneksi sosial yang kuat dan memiliki jaringan pendukung.
- Jadilah relawan untuk membantu orang-orang yang membutuhkan untuk meningkatkan kesehatan sosial Anda.
- Berlapang dada dan bersedia memaafkan.
- Kuatkan mental dengan memberi rasa hormat pada diri sendiri dan tidak mudah mengkritik diri sendiri.
- Belajar meditasi, perhatian, dan doa untuk meningkatkan pandangan hidup serta keadaan pikiran. Sehingga kesehatan mental meningkat dan lebih merasa tenang.
- Fungsikan makanan sebagai obat dengan mengonsumsi makanan sehat dan bergizi tinggi untuk mencegah penyakit mental.
- Hindari stress dan istirahat dengan baik. Tingkatkan sistem kekebalan tubuh, rilekskan tubuh, dan dapatkan tidur yang berkualitas.
Lakukan pendekatan atau mencari bantuan kepada psikolog, dokter, atau teman ketika Anda mulai merasa tidak nyaman dengan hidup Anda atau mengalami gejala sakit mental yang disebutkan di atas.
Jika terlanjur, ada beberapa opsi pengobatan yang bisa Anda lakukan.
Pengobatan Sakit Mental
Berikut beberapa pilihan perawatan kesehatan mental:
- Psikoterapi
Sebagai langkah awal, dapatkan perawatan terapeutik ini dari profesional kesehatan mental yang terlatih. Untuk mengeksplorasi perasaan, pikiran, perilaku, dan berusaha meningkatkan kesejahteraan individu.
- Pengobatan
Memang pada dasarnya obat tidak langsung menyembuhkan penyakit mental. Namun dapat meredakan gejala yang dialami penderita serta mendorong pemulihan penderita yang melakukan psikoterapi.
- Perawatan Intensif
Mendapatkan perawatan khusus dapat membantu menilai, merencanakan, dan menerapkan sejumlah strategi untuk memfasilitasi pemulihan. Bahkan rawat inap sangat diperlukan untuk memantau kondisi pasien dengan ketat.
Termasuk mendapatkan diagnosis secara akurat dan obat-obatan yang dapat disesuaikan ketika sakit mental semakin memburuk seiring waktu.
- Perawatan Mandiri dan Pengobatan Alternatif
Melakukan perawatan alternatif yang tidak terkait dengan perawatan standar dapat menjadi tambahan pengobatan. Alternatif pengobatan juga bisa dilakukan secara mandiri di rumah.
Seperti mengubah gaya hidup, menyusun rencana selama masa pemulihan dan tetap menjalankan terapi.
- Dukungan Komunitas
Cara mengatasi gangguan mental pada remaja akan lebih mudah dengan teman atau rekan-rekannya.
Bergabung dengan komunitas atau kelompok yang memiliki tujuan bersama untuk pemulihan. Rekan-rekan yang senasib dan dengan pengalaman yang serupa akan saling menguatkan.
Bahkan teman yang tidak pengalaman juga dapat berperan efektif mendukung pemulihan penderita.
- Stimulasi Otak
Melakukan terapi elektrokonvulsif, pengobatan eksperimental, atau stimulasi magnetik. Tujuannya menstimulasi saraf vagus penderita.
- Planning
Siapkan rencana ke depan dan merubah apa yang tidak baik dan menjadi penyebab penderita mengalami sakit mental.Maka dengan memahami berbagai penyebab sakit mental serta gejala dan cara pengobatannya, Anda dapat segera mencegah dan memulihkan sakit mental sebelum lebih parah.